Pembagian Masker oleh mahasiswa Universitas Riau di kelurahan Tampan, kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru Kota, Riau

Penyebaran virus COVID-19 semakin dipahami setiap harinya. Sifat utama COVID-19 adalah penyakit saluran pernapasan dan spektrum infeksi virus ini berkisar dari orang yang mengalami gejala-gejala bukan saluran pernapasan yang sangat ringan hingga penyakit saluran pernapasan akut berat, sepsis disertai disfungsi organ, dan kematian. Beberapa orang yang terinfeksi dilaporkan tidak mengalami gejala sama sekali. Menurut bukti saat ini, penyebaran virus COVID-19 terjadi terutama antara orang melalui rute droplet (percikan) dari saluran pernapasan dan kontak. Penularan droplet terjadi saat seseorang berada dalam kontak erat (dalam jarak 1 meter) dengan orang yang terinfeksi dan terjadi pajanan droplet saluran pernapasan yang kemungkinan terinfeksi, misalnya melalui batuk, bersin, atau kontak sangat erat dengan orang tersebut sehingga agen infeksi masuk melalui titik-titik seperti mulut, hidung, atau konjungtiva (mata). Penyebaran juga dapat terjadi melalui fomit di lingkungan langsung orang yang terinfeksi.karena itu, penyebaran virus COVID19 dapat terjadi secara langsung melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau secara tidak langsung melalui kontak dengan permukaan lingkungan langsung atau benda-benda yang digunakan untuk atau oleh orang yang terinfeksi (misalnya, stetoskop atau termometer). Dalam situasi dan di tempat di mana dilaksanakan prosedur yang menghasilkan aerosol, penyebaran airborne (melalui udara) virus COVID-19 dapat terjadi. Komunitas ilmuwan sedang mendiskusikan apakah virus COVID-19 juga dapat menyebar melalui aerosol tanpa adanya prosedur yang menghasilkan aerosol (aerosol-generating procedure/AGP). 

 

Sejauh ini, beberapa penelitian menemukan RNA virus di sampel udara dari fasilitas-fasilitas klinis. Namun, keberadaan RNA virus tidak sama dengan virus yang dapat bereplikasi dan menginfeksi yang dapat menyebar dan cukup menginokulasi sehingga menyebabkan infeksi yang invasif. 

Oleh karena itu WHO menganjurkan penggunaan masker saat berada di luar rumah untuk menekan penularan virus ini.

Terkait hal diatas kami mahasiswa Universitas Riau juga ingin turut aktif menekan angka penularan virus corona ini yang semakin bertambah tiap hari nya dengan cara melakukan  pembagian 200 masker yang telah kami buat seperti di postingan sebelumnya (Cara Membuat Masker yang Sesuai Anjuran WHO ala Mahasiswa Kukerta UNRI) pembagian masker ini dilakukan dalam range kecil yakni di kelurahan Tampan, Payung Sekaki, Pekanbaru Kota, Riau.






















































Agar masker kain dapat berfungsi seoptimal mungkin untuk menangkal Virus Corona, lakukanlah beberapa tips berikut ini :

1. Cuci tangan sebelum menyentuh masker.

2. Periksa permukaan masker, pastikan tidak rusak atau kotor.

3. Sesuaikan posisi masker pada wajah, sehingga tidak ada celah di bagian samping.

4. Masker harus menutup mulut, hidung, dan dagu.

5. Hindari menyentuh masker saat dipakai.

6. Bersihkan tangan sebelum melepas masker.

7. Lepaskan masker dengan memegang tali yang ada di belakang telinga atau kepala, dan jauhkan dari wajah.

8. Simpan masker di dalam plastik bersih dan tutup rapat jika tidak kotor atau basah, dan akan digunakan kembali.

9. Pegang tali masker untuk mengeluarkannya dari plastik.

10. Cuci masker dengan sabun atau detergen. Akan lebih baik jika menggunakan air panas, setidaknya 1 kali sehari.

11. Cuci tangan setelah melepas masker.

Adapun hal-hal yang harus dihindari saat menggunakan masker kain adalah sebagai berikut:

1. Jangan gunakan masker yang sudah rusak atau kendur.

2. Hindari menggunakan masker di bawah hidung.

3. Jangan melepas masker di dekat orang lain, yang berada dalam jarak satu meter.

4. Jangan gunakan masker yang membuat susah bernapas.

5. Jangan pakai masker yang basah dan kotor.

6. Jangan pernah meminjam masker dengan orang lain.

 

Sumber : WHO

Posting Komentar

0 Komentar