Berada dalam pandemi COVID-19 membuat kita begitu ketakutan untuk memegang benda apapun yang ada diluar ditambah lagi belum tercipta nya vaksin yang ampuh untuk membunuh virus tersebut. Oleh karena itu mencuci tangan adalah salah satu langkah untuk memutuskan rantai penularan dari virus COVID-19 ini.
Namun timbul permasalahan lain, yaitu tidak disemua tempat kita dapat mencuci tangan. akan tetapi kita masih dapat menggunakan hand sanitizer untuk mengatasi masalah tersebut.
akan tetapi pada masa pandemi COVID-19 harga hand sanitizer mulai menaik atau sulit menemukan penjual hand sanitizer. Oleh karena itu kami mahasiswa Universitas Riau anggota tim kukerta balek kampung di Kelurahan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru Kota, Riau hadir memberikan sebuah cara untuk mengatasi hal tersebut, yakni dengan sebuah tutorial pembuatan hand sanitizer yang dapat dilakukan sendiri tetapi sudah sesuai standar dari WHO.
Berikut alat-alat yang perlu dipersiapkan sebagai cara membuat hand sanitizer:
- Gelas ukur
- Corong
- Jerigen/botol
bersih berukuran 1 liter untuk mencampur semua bahan
- Botol
plastik spray ukuran 50 ml atau 100 ml untuk
membagi hand sanitizer yang sudah jadi.
Formulasi hand sanitizer dengan Ethanol 96%
Untuk
hasil akhir hand sanitizer sebanyak 1 liter, berikut
bahan-bahan yang diperlukan:
- Ethanol 96%
sebanyak 833 ml
- Gliserin
sebanyak 14,5 ml
- Hidrogen
peroksida sebanyak 41,7 ml
- Air suling
steril (distilasi) atau air minum yang direbus ditambahkan hingga larutan
mencapai 1 liter (sekitar 110 ml atau hingga mencapai batas 1 liter pada
gelas ukur).
Panduan
cara membuat hand sanitizer sendiri di rumah
Langkah-langkah di bawah ini perlu diikuti
secara rinci agar hasil yang diharapkan sesuai dengan standar panduan dari WHO.
- Ukur semua
bahan sesuai dengan takarannya
- Pertama
masukan ethanol atau isopropil alkohol pada jerigen/botol bersih
- Masukan
hidrogen peroksida ke dalam jerigen/botol berisi alkohol
- Selanjutnya,
masukan gliserin ke dalam jerigen/botol. Perlu diperhatikan bahwa cairan
gliserin lengket dan kental, jadi pastikan jangan ada yang tertinggal di
gelas ukur dengan cara membilasnya dengan air suling.
- Setelah
semua bahan terkumpul dalam jerigen/botol tambahkan air suling hingga
mencapai 1 liter.
- Segera tutup
jerigen/botol setelah semua bahan dimasukan untuk menghindari menguapnya
alkohol.
- Campurkan
semua bahan dengan cara mengocok jerigen/botol dengan perlahan hingga
dapat dipastikan semua bahan tercampur rata.
- Segera
bagikan campuran hand sanitizer ke
dalam botol yang lebih kecil agar mudah untuk digunakan.
- Simpan
botol-botol tersebut selama 72 jam untuk memastikan tidak ada kontaminasi
mikroorganisme dari wadah botol.
- Hand sanitizer siap
digunakan.
Jika Anda membuat hand sanitizer di
rumah, disarankan untuk memperhatikan beberapa hal berikut:
- Buatlah hand sanitizer di tempat yang
bersih. Bersihkan terlebih dahulu permukaan meja dengan lap yang sudah
direndam cairan pemutih sebelum digunakan.
- Bersihkan
tangan sebelum membuat hand sanitizer
- Campur bahan
dengan sendok dan pengaduk bersih. Cuci kedua alat ini sebelum digunakan
- Pastikan
alokohol yang digunakan bukan alkohol hasil pengenceran
- Campur semua
bahan hingga merata
- Jangan
sentuh campuran dengan tangan Anda hingga siap digunakan
Kegunaan bahan bahan pembuat hand
sanitizer
Masing-masing bahan memilki kegunaannya
untuk menciptakan hand sanitizer yang
efektif melindungi kita dari penyakit. Berikut fungsi dari bahan-bahan
tersebut:
1. Ethanol
Etanol adalah alkohol yang kita biasa temui
di minuman-minuman keras dengan kadar yang rendah.
Dalam konsentrasi yang tepat, etanol
memiliki kemampuan menembus membran sel bakteri atau virus
dan menghancurkannya dari dalam sehingga dapat membunuh bakteri dan melemahkan
virus.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
Amerika Serikat (CDC) menyarankan kadar alkohol yang harus dipenuhi dalam
produk antiseptik adalah di atas 60%.
2. Isopropil alkohol
Jika kita membeli alkohol di apotek,
kemungkinan besar kita akan menerima jenis alkohol ini.
Ispropil alkohol memiliki kemampuan lebih
besar dalam membunuh bakteri dibanding etanol karena lebih efektif dalam
menurunkan tegangan permukaan sel dan denaturasi protein bakteri.
Isopropil alkohol yang disarankan sebagai
antiseptik haruslah memenuhi kadar 50-95%. Sayangnya, alkohol ini lebih
mengiritasi kulit dibandingkan etanol.
3. Gliserin
Gliserin secara kimiawi termasuk ke dalam
alkohol. Namun dalam formula hand sanitizer ini,
gliserin lebih berperan untuk memberi konsistensi pada alkohol agar lebih
mudah dioleskan ke kulit.
Gliserin juga berguna untuk melembapkan
kulit sehingga dapat mengatasi iritasi yang mungkin ditimbulkan oleh alkohol.
4. Hidrogen peroksida
Zat ini juga merupakan antiseptik yang dapat
membunuh mikroba. Namn pada formula hand sanitizer ini,
hidrogen peroksida digunakan sebagai penangkis mikroba yang mungkin dapat
berkembang di larutan hand sanitizer.
Kehadiran hidrogen peroksida membuat cairan
tersebut dapat digunakan walau sudah disimpan lama.
1. Jika tidak bisa cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
Hand sanitizer memang dapat membunuh mikroba, namun tetap memiliki keterbatasan.
Beberapa mikroba seperti norovirus atau clostridium penyebab infeksi pada manusia, terbukti kebal pada penggunaan hand sanitizer dan lebih efektif dibasmi dengan air beserta sabun.
Kecuali jika penggunaan hand sanitizer digunakan dalam volume yang cukup banyak, tapi tentu saja hal tersebut tidak efektif untuk dilakukan.
2. Jika tangan tidak terlihat kotor
Jangan hanya mengandalkan hand sanitizer ketika tangan Anda sangat kotor. Misalnya saat tangan Anda berlumur tanah atau berminyak.
Menurut suatu studi yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Michigan University, tangan yang kotor dan berminyak mengandung terlalu banyak mikroba. Maka itu, penggunaan hand sanitizer yang biasanya hanya dalam jumlah sedikit bisa jadi tidak efektif.
Penggunaan hand sanitizer harus selalu dibarengi dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, agar upaya kita mencegah penyebaran penyakit semakin maksimal.
Seberapa efektif penggunaan hand sanitizer?
Beberapa saat lalu, FDA mempertanyakan seberapa efektifnya penggunaan hand sanitizer dalam menghilangkan kuman, bakteri dan virus. FDA ingin memastikan bahwa bahan baku seperti gel, alkohol, dan lainnya di dalam hand sanitizer dapat membunuh hal-hal tersebut.
Namun, memang penggunaan hand sanitizer tidak seefektif cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih. Sebab, hand sanitizer tidak dilakukan dengan pembilasan air yang dapat membuang partikel-partikel tersebut.
Jadi, penggunaan hand sanitizer dianjurkan hanya ketika sulit menemukan air bersih dan sabun. Hand sanitizer yang digunakan juga harus mengandung bahan-bahan yang telah direkomendasikan WHO.
Selain itu, membersihkan sela-sela jari, bawah kuku, juga sangat penting karena biasanya banyak bakteri yang bersembunyi di tempat tersebut. Ketika menggunakan hand sanitizer, gosokkan tangan dan jari minimal selama 20 detik.
0 Komentar